History Kenderan Village

Home - History Kenderan Village

History Kenderan Village

Nama Kenderan berasal dari kata Ke-Indra-an yang artinya Istana Dewa Indra. Dewa Indra dalam kepercayaan Hindu di Bali, diyakini sebagai Tuhan dalam manifestasi beliau sebagai Dewa Hujan dan Dewa Perang.

Dari sisi mythologi, nama Kenderan dihubungkan dengan pelarian Raja Mayadenawa saat berperang melawan Balatentara Dewa Indra, agar tidak dikenali, merubah wujudnya menjadi Widyadara widyadari Kendran.

Kekunaan Desa Kenderan dapat dilihat dari peninggalan Prasejarah di Desa Adat Manuaba dan Petirtaan Pura Telaga Waja di abad ke 10 di Br Kepitu Desa adat Kendran.

Peninggalan jaman prasejarah bisa dijumpai di Desa Adat Manuaba, berupa 2 Sarcophagus di Subak Uma Lawas dan Batu Pencetak Nekara Perunggu di Pura Puseh Manuaba. Data dari Dinas Purbakala Gianyar,menyebutkan bahwa temuan ini diperkirakan berasal dari 500 – 200 Tahun Sebelum Masehi. Juga terdapat patung patung kuno Ganesha yang diyakini sebelum abad 14 sudah merupakan tempat pemujaan.

 Lokasi

Desa Wisata Kenderan masuk wilayah Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali. Terletak pada sekitar 450 - 600 m diatas permukaan laut.

Terdiri dari Tiga desa adat yaitu:

  1. Desa Adat Delod Blungbang
  2. Desa Adat Manuaba
  3. Desa Adat Kendran

Yang berbatasan dengan Desa Tegallalang di Sebelah Barat, Desa Kedisan di sebelah Utara, Desa Pejeng di sebelah Timur dan Desa Ubud di sebelah Selatan.  Akses tercepat  memasuki Desa Kenderan adalah dari Ubud (Selatan) dengan jarak tempuh sekitar 15 – 20 menit menggunakan kendaraan Sepeda Motor atau Mobil. Juga dapat dicapai melalui jalur Tampaksiring dan Kedisan (dari Utara) dengan jarak tempuh sekitar 30 menit. Akses jalan pedesaan yang beraspal bagus dan diapit oleh dua aliran sungai besar; disebelah Timur mengalir Sungai Tukad Petanu dan di sebelah barat Sungai Tukad Tungkang. Topografi datar,membentang pemukiman, dengan Utara – Selatan sebagai konsep Hulu – Teben-nya. Dikelilingi persawahan dan tegalan yang  sangat subur, menjadikan Desa Kenderan sebagai Desa Wisata dengan suasana pedesaan yang  hijau alami yang merupakan sorganya Kunang-kunang.

 Penduduk

Masyarakat Desa  Kenderan adalah masyarakat agraris yang relijius dengan mata pencaharian utama bertani dan berkebun. Selain itu, darah seni  yang mengalir di setiap individunya, mendorong munculnya beberapa sentra industri kecil berupa ukiran kayu dan batupadas. Dan yang terkini banyak kerajinan Ukiran Gypsum yang terkenal dengan Murde Bali serta patung patung yang lainnya. Salah satu Patung Barong di Batubulan dibuat oleh warga dari Desa Kenderan. Ada 10 Banjar yang masuk wilayah Desa Dinas Kenderan, yaitu: 1) Banjar Dlod Blumbang, 2) Banjar Pande, 3) Banjar Tangkas, 4) Banjar Tengah, 5) Banjar Triwangsa, 6) Banjar Gunaksa, 7) Banjar Pinjul, 8) Banjar Dukuh, 9) Banjar Kendran dan 10) Banjar Kepitu, dengan 1154 Kepala Keluarga dan jumlah penduduk 5545 jiwa.